Hasil Pemeriksaan BPK: Penyimpangan Keuangan Diungkap di Kotamobagu
Hasil Pemeriksaan BPK: Penyimpangan Keuangan Diungkap di Kotamobagu
Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) kembali mengejutkan masyarakat, kali ini dengan mengungkap adanya penyimpangan keuangan di Kotamobagu. Penyimpangan tersebut terungkap setelah BPK melakukan pemeriksaan terhadap laporan keuangan Pemerintah Kota Kotamobagu.
Menurut Kepala BPK, Agung Firman Sampurna, dalam laporan pemeriksaan yang dilakukan, ditemukan beberapa indikasi penyimpangan keuangan yang patut diselidiki lebih lanjut. “Kita menemukan beberapa kejanggalan dalam pengelolaan keuangan di Pemerintah Kota Kotamobagu. Ini menjadi perhatian serius bagi kita,” ujar Agung.
Salah satu penyimpangan keuangan yang diungkap oleh BPK adalah adanya penggunaan anggaran yang tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Hal ini tentu saja menimbulkan kerugian bagi keuangan negara dan harus segera ditindaklanjuti oleh pihak terkait.
Menyikapi temuan BPK ini, Walikota Kotamobagu, Ir Hj Tatong Bara, menyatakan siap untuk bekerja sama dengan BPK dalam melakukan investigasi lebih lanjut terkait penyimpangan keuangan yang telah diungkap. “Kami akan bekerja sama dengan BPK untuk mengungkap penyimpangan keuangan ini. Tidak ada toleransi bagi siapapun yang melakukan tindakan korupsi,” ujar Tatong.
Menyusul temuan ini, masyarakat Kotamobagu pun diharapkan untuk ikut mengawasi dan mengawal pengelolaan keuangan daerah agar tidak terjadi penyimpangan lebih lanjut. “Kami mengimbau kepada masyarakat Kotamobagu untuk ikut serta dalam mengawasi penggunaan anggaran daerah. Dengan begitu, kita dapat mencegah terjadinya penyimpangan keuangan di Kota ini,” tutur Tatong.
Diharapkan dengan adanya temuan ini, pihak terkait dapat segera mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menindaklanjuti penyimpangan keuangan yang telah diungkap oleh BPK di Kotamobagu. Kesadaran dan partisipasi semua pihak sangat dibutuhkan dalam upaya pencegahan dan penanggulangan korupsi di daerah. Semoga dengan adanya transparansi dan akuntabilitas yang tinggi, penyimpangan keuangan semacam ini dapat diminimalisir di masa mendatang.